FOKUS SIBER – Koordinator Bidang DPP KNPI Dr Rasminto menyoroti pekembangan rumor yang beredar mengenai sejumlah postingan di media sosial negara Tirai Bambu terkait isu Presiden Xi Jinping telah dicopot dari posisinya sebagai Kepala Tentara Pembebasan China (PLA).

“DPP KNPI sedang mencoba melalui saluran dan jejaring KNPI di bidang internasional mencermati dan mencoba mengkonfirmasi informasi pencopotan jabatan Presiden Xi Jinping,” ujar Rasminto di Jakarta, Minggu 25 September 2022.

Menurut Rasminto, secara ekonomi kita berkepentingan dengan stabilitas dan keberlangsungan hubungan Indonesia-China dengan berbagai kerjasama yang terbangun selama ini.

“KNPI tentu mengharapkan terjaganya stabilitas dan keberlangsungan kepentingan nasional Indonesia, mengingat akan ada beberapa agenda penting seperti G-20 di Indonesia dan kita dipercaya sebagai Presidensi pelaksanaanya.”

“Tentu jika terjadi perubahan kekuasaan di China kita harus beradaptasi kembali”, tutur Rasminto.

Lanjut Rasminto menjelaskan bahwa sejauh ini, DPP KNPI masih menunggu konfirmasi resmi dari pemerintah China terkait pekembangan yang terjadi sesungguhnya.

“Kami juga terus memantau melalui jejaring bidang Hubungan Internasional DPP KNPI, agar warga Negara Indonesia dan para pelajar Indonesia di China dalam kondisi aman dan terlindungi oleh perwakilan pemerintah RI disana,” jelasnya.

Menurut Rasminto, beredar luas di media sosial dan kanal berita internasional tentang kondisi darurat di China namun belum ada konfirmasi resmi terkait kondisi Presiden Xi Jinping.

“Kita masih menunggu konfirmasi resmi terkait situsai di China dan kondisi Presiden Xi Jinping, sebab informasi yang beredar sejak 23 September 2022 belum ada kabar tentang kondisi Xi Jinping”, pungkas Koorbid DPP KNPI dalam keterangan tertulis kepada media.

Diberitakan sebelumnya cuitan Jenniper Zheng dikutip dari NDTV bahwa kendaraan militer PLA mulai bergerak ke Beijing sejak 22 September.

Dimulai dari Huanlai di dekat Beijing dan berakhir Zhangjiakou, Provinsi Hebei, seluruh arak-arakan sepanjang 80 km.

Sementara itu, rumor mengatakan bahwa Presiden Xi Jinping ditahan setelah senior PKC memecatya sebagai kepala PLA.

Penulis Gordon G Chang juga mencuitkan mengenai kemungkinan terjadinya kudeta terhadap Xi Jinping, disertai sebuah video.

“Video kendaraan militer yang pindah ke Beijing ini muncul segera setelah 59 persen penerbangan di negara itu dilarang terbang, dan pemenjaraan pejabat senior,” cuit Chang.***