KILASNEWS.COM – Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN), Prof. Dr. Mohammad Jafar Hafsah, menjelaskan solusi yang sudah disiapkan oleh Pasangan Prabowo-Gibran.
Hal itu menanggapi kritik yang diutarakan oleh Capres Anies Baswedan terhadap program Food Estate masa pemerintahan Presiden Jokowi.
“Sesuai dengan program prioritas dan Astacita ke-2 dalam Visi Misi Prabowo-Gibran, Kawasan Sentra Produksi Pangan akan dilanjutkan dan disempurnakan”.
“Terutama untuk komoditas padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu.”
Baca Juga:
Bappenas Ungkap Dampak Kepemimpinan Presiden AS Donald Trump Terhadap Ekonomi Indonesia
CSA Index Februari 2025: IHSG Terimbas Sentimen Global, Pasar Modal Butuh Kejelasan Kebijakan
“Penyempurnaan Food Estate ini kita sebut dengan Lumbung Pangan.” jelas Guru Besar Bidang Agribisnis Pangan Universitas Negeri Makassar ini.
Lihat juga konten video, di sini: VIDEO: Calon Presiden Prabowo Subianto: Kita Mau Hasil Terbaik dengan Cepat, Rakyat Perlu Tindakan yang Cepat
Menurut Jafar Hafsah, program Lumbung Pangan nantinya akan menjadi prioritas utama karena adanya ancaman krisis pangan yang sudah di depan mata.
“Per-tahunnya, penduduk Indonesia bertambah sekitar 3 juta jiwa, sedangkan lahan pertanian kita terkonversi sekitar 100.000 hektar per tahun.”
Baca Juga:
Penyegelan KLH Diduga Tak Didasari Asas-asas Pemerintahan yang Baik, Begini Tudngan PT MNC Land Lido
IBL TV Ungkap Kisah Perjuangan Atlet dengan Mini Series “KITA”
“Ini tentu jadi masalah besar, karena semua penduduk Indonesia butuh pangan.” tegasnya.
Lihat juga konten video, di sini: Upaya Menciptakan Kesejahteraan Bukanlah Hal Mudah yang Bisa Dilakukan oleh Segelintir Pihak
Setiap 10 tahun, jelas Jafar, diperlukan tambahan pangan untuk memberi makan 30 juta jiwa yang setara dengan 3.6 juta ton beras. Untuk 3.6 juta ton beras dibutuhkan luas panen seluas 1.4 juta hektar.
“Sementara penyiapan lahan untuk menjadi lahan pertanian produktif tidak instant. Minimal membutuhkan waktu 3 tahun.”
Baca Juga:
Grease The Musical di Jakarta: Drama, Romansa, dan Musik Legendaris dalam Satu Pertunjukan
Wamentan Sudaryono Pastikan Daging Sapi dan Kerbau Aman dan Terkendali, Jelang Bulan Suci Ramadhan
Begini Strategi Pemerintah Absorpsi Gabah Kering Panen untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani
“Jadi pembuatan lumbung pangan sangat penting untuk dilakukan.” tutur Mantan Dirjen Tanaman Pangan era Swasembada beras tersebut.
Program Lumbung Pangan yang akan dikembangkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran nanti jika terpilih, menurut Jafar Hafsah sudah diperhatikan secara detail dan memiliki prioritas teknis tertentu.
“Pertama Lumbung Pangan harus mengutamakan lahan-lahan yang belum optimal.”
“Seperti sawah yang belum optimal luas panennya, lahan kering yang bisa untuk padi gogo, jagung, dan umbi-umbian.”
“Lahan tidur, lahan terlantar, lahan rawa dan pasang surut yang jumlahnya mencapai 20 juta hektar, ini belum optimal.” urainya.
Jafar Hafsah juga menjelaskan bahwa Lumbung Pangan nantinya juga akan mengoptimalkan hutan yang telah mengalami kerusakan.
Untuk penghutanan kembali dengan tanaman energi sekaligus tanaman pangan dalam bentuk buah, seperti aren dan sukun.
“Tapi yang pasti kita tidak akan mengkonversi lahan hutan untuk dijadikan produksi pangan.” tutupnya.***