KILASNEWS.COM – Kejaksaan Agung (Kejagung) akan melakukan pemeriksaan terhadap Arie Prabowo Ariotedjo, ayah dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.
Pemeriksaan tersebut terkait dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas pada tahun 2010 sampai dengan 2022.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Ketut Sumedana menyampaikan hal itu dalam keterangannya, Kamis, 10 Agustus 2023.
“Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” ujar Ketut Sumedana.
Baca Juga:
Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto Ditanggapi Presiden Jokowi
Presiden Jokowi Tanggapi Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto
Baca artikel lainnya di sini: Presiden Jokowi Minta Menpora Dito Ariotedjo agar Dapat Menghormati Semua Proses Hukum Itu
Selain Arie Prabowo Ariotedjo, Kejagung juga memeriksa pihak lainnya, yaitu:
1. B selaku Kepala Seksi Non Perizinan P2T Dinas Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2016.
2. A selaku Kepala Bidang Penanaman Modal Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Kabupaten Sidoarjo
Baca Juga:
3. MA selaku Pegawai Negeri Sipil pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai pada Kementerian Keuangan.
“Adapun keempat orang saksi diperiksa terkait penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pada pengelolaan kegiatan usaha komoditi emas tahun 2010 sampai dengan 2022,” kata Ketut.
Sebelumnya, Kejagung tengah mengusut kasus dugaan korupsi impor emas tahun 2010 sampai dengan 2022.
Di samping melakukan penggeledahan kantor pihak Bea Cukai, tim juga masih secara paralel melakukan penyidikan perkara serupa di PT Antam.
Baca Juga:
Wamentan Sudaryono Ungkap Alasan Usulkan PT Pupuk Indonesia dan Perum Bulog di Bawah Kementan
RUA RUALB PROPAMI 2024: Perubahan AD Disetujui, Laporan Kinerja Pengurus Tahun 2023 Diterima DPW
“Iya (dua penyidikan), itu tapi masih penyidikan umum,” tutur Kapuspenkum Kejagung Ketut Sumedana di Kejagung, Jakarta Selatan, Senin (15/5/2023) lalu.
“Sehingga memang nanti kalau clear semuanya kita akan sampaikan ya,” imbuh Ketut Sumedana.***