FOKUSSIBER.COM – Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) mendapatkan banyak aduan dari para penyelenggara acara konser.
Bahwa pihak berwenang mengeluarkan beberapa aturan yang justru bertabrakan dengan konsep konser musik yang biasanya dilakukan.
Para penyelenggara acara musik lainnya, kini banyak acara-acara serupa yang kesulitan untuk menyelesaikan perizinannya.
Bahkan sebagaimana dikutip Fokussiber.com dari media Arahnews.com, terancam batal mengingat tenggat waktu acara yang semakin dekat.
Baca Juga:
Turunkan Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kemendag Sebut Gerai Maritim Berperan
Sudah Menjadi Tersangka KPK, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Belum Dilakukan Penahanan
Pengumuman Pengurus Kadin Disebut Langgar Kesepakatan antara Arsjad Rasjid dengan Anindya Bakrie
“Pihak yang berwenang juga mengeluarkan aturan-aturan yang semakin ketat,” kata Sekretaris Jenderal APMI Emil Mahyudin.
“Seperti adanya aturan yang tidak memperbolehkan acara konser musik dan festival itu di outdoor dan harus di indoor,” imbuhnya.
“Terus ada juga yang jam 6 sore acara konsernya sudah harus selesai,” kata Emil dalam konferensi pers APMI di Jakarta, Kamis sore, 3 November 2022.
Beberapa hal tersebut semakin diperketat kegiatan acara dan mempersulit berjalannya konser-konser.
Baca Juga:
Dorong Petani Tanam di Bulan Oktober 2024, Wamentan Sudaryono Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman
Karenanya, pihaknya meminta masyarakat bijak menyikapi kasus konser “Berdendang Bergoyang” di Senayan, Jakarta beberapa waktu.
Diketahui, konser tersebut terpaksa dihentikan pihak kepolisian karena terjadi insiden di mana sejumlah penonton pingsan.
Penyebabnya, alur mobilisasi peserta konser tidak dapat bergerak dan akhirnya menyebabkan banyak korban pingsan.
Polda Metro Jaya menemukan fakta bahwa Event Organizer (EO) “Berdendang Bergoyang” menjual tiket untuk 21.000 orang.
Baca Juga:
Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto Ditanggapi Presiden Jokowi
Presiden Jokowi Tanggapi Rencana Pertemuan Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo Subianto
Hal tersebut melebihi kapasitas Istora Senayan yang seharusnya hanya diisi 10.000 orang.***