FOKUSSIBER.COM – Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) mendapatkan banyak aduan dari para penyelenggara acara konser.
Bahwa pihak berwenang mengeluarkan beberapa aturan yang justru bertabrakan dengan konsep konser musik yang biasanya dilakukan.
Para penyelenggara acara musik lainnya, kini banyak acara-acara serupa yang kesulitan untuk menyelesaikan perizinannya.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Sistem Hukum Tak Adil Cikal Perang Saudara: Pidato Presiden Prabowo Subianto Jadi Alarm untuk Bangsa
Yahidin Umar Kritik Romahurmuzy Soal Kandidat Luar, PPP Diwarnai Konflik Menjelang Muktamar 2025

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bahkan sebagaimana dikutip Fokussiber.com dari media Arahnews.com, terancam batal mengingat tenggat waktu acara yang semakin dekat.
“Pihak yang berwenang juga mengeluarkan aturan-aturan yang semakin ketat,” kata Sekretaris Jenderal APMI Emil Mahyudin.
“Seperti adanya aturan yang tidak memperbolehkan acara konser musik dan festival itu di outdoor dan harus di indoor,” imbuhnya.
Baca Juga:
Dugaan Gratifikasi di Kemenaker: KPK Sita 13 Kendaraan Termasuk Mobil dan Motor
Reaksi OJK Ketika Pinjaman Datang Tanpa Diminta, Diduga Scam Pinjaman Digital Bermodus Error
“Terus ada juga yang jam 6 sore acara konsernya sudah harus selesai,” kata Emil dalam konferensi pers APMI di Jakarta, Kamis sore, 3 November 2022.
Beberapa hal tersebut semakin diperketat kegiatan acara dan mempersulit berjalannya konser-konser.
Karenanya, pihaknya meminta masyarakat bijak menyikapi kasus konser “Berdendang Bergoyang” di Senayan, Jakarta beberapa waktu.
Diketahui, konser tersebut terpaksa dihentikan pihak kepolisian karena terjadi insiden di mana sejumlah penonton pingsan.
Baca Juga:
PROPAMI Care Lanjutkan Misi Sosial Lewat Penyaluran Bantuan Kemanusiaan
Tiga Juru Parkir Diringkus Usai Aniaya Sopir Taksi di Blok M, Gara-gara Ucapan yang Pancing Emosi
Penyebabnya, alur mobilisasi peserta konser tidak dapat bergerak dan akhirnya menyebabkan banyak korban pingsan.
Polda Metro Jaya menemukan fakta bahwa Event Organizer (EO) “Berdendang Bergoyang” menjual tiket untuk 21.000 orang.
Hal tersebut melebihi kapasitas Istora Senayan yang seharusnya hanya diisi 10.000 orang.***