Khofifah Digadang-gadang Jadi Cawapres Anies, Alasannya Karena Pengalaman di Pemerintahan

Avatar photo

- Pewarta

Senin, 6 Februari 2023 - 16:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (Dok. Kominfo.jatimprov.go.id)

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. (Dok. Kominfo.jatimprov.go.id)

Oleh: Tony Rosyid, Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

KILASNEWS.COM – Anies sudah dapat tiket untuk maju capres. Meski tiga partai yaitu Nasdem, Demokrat dan PKS belum secara bersama-sama deklarasi.

Tapi masing-masing anggota Koalisi Perubahan ini telah membuat pernyataan resmi mendukung Anies Rasyid Baswedan sebagai capres.

Nasdem deklarasi tanggal 3 oktober 2022, Demokrat mengumumkan dukungan resminya tanggal 26 Januari 2023 dan PKS tanggal 30 Januari 2023

Diskusi tim kecil dan penantian panjang publik terjawab sudah bahwa Anies akan maju dari Koalisi Perubahan.

Sesuai pasal 222 UU pemilu No 7 Tahun 20017, Anies telah memenuhi syarat untuk nyapres karena telah mengantongi lebih dari batas minimal Presidential Threshold.

Yaitu 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara perolehan partai koalisi.

Perolehan suara Nasdem 9,5 persen, Demokrat 7,77 persen dan PKS 8,21 persen. Total suara Koalisi Perubahan 25,03 persen.

Kalau dilihat dari jumlah kursi di DPR, Nasdem 10,26 persen, Demokrat 9,39 persen dan PKS 8,70 persen. Total 28,35 persen.

Semua keraguan selama ini terkait pencapresan Anies telah terjawab bahwa Anies telah memenuhi syarat untuk maju di pilpres 2024 melalui Koalisi Perubahan.

Pendukung Anies memenangkan pasar taruhan yang selama ini ditawarkan oleh para pendukung lawan.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Untuk maju capres, Anies harus punya pasangan. Kapan pasangan Anies akan diumumkan dan siapa namanya? Ini yang masih menjadi teka teki dan membuat penasaran publik.

Akan tetapi, sejak Demokrat umumkan dukungan resmi kepada Anies, urusan cawapres menjadi relatif mudah. Tiga partai solid dan kompak serahkan cawapres kepada Anies.

Mengacu pada pemilu-pemilu sebelumnya, cawapres biasanya muncul belakangan. Bahkan bisa H-1 pendaftaran.

Masing-masing capres dan koalisinya saling memantau dan mengintip siapa yang akan dijadikan pasangan oleh lawan.

Sebab, skema siapa berpasangan dengan siapa ikut mempengaruhi elektabilitas dan menentukan kemenangan.

Bagi Anies, selain faktor elektabilitas dan restu partai-partai dalam koalisi, cawapres harus orang yang punya pengalaman dan kemampuan.

Inilah idealisme seorang akademisi tokoh seperti Anies. Bagi Anies, apa gunanya menang jika tidak bisa mengisi kemenangan itu dengan baik?

Apa gunanya menang kalau tidak mampu membangun perubahan? Hanya sekedar ingin jadi penguasa, atau ingin membuat perubahan? Dua hal yang amat berbeda.

Memilih nama Koalisi Perubahan ada konsekuensinya. Apa yang mau diubah? Di sini rakyat punya ekpektasi yang tinggi dan akan menunggu janji perubahan itu

Janji perubahan tidak akan terwujud jika Anies tidak didukung oleh para teknokrat yang berpengalaman dan mumpuni.

Langkah perubahan harus diawali dengan memilih pasangan yang di mata publik diyakini mampu bekerja dan membuat perubahan itu.

Bukan sekedar pasangan vote getter. Apalagi pasangan titipan partai, atau lebih parah lagi, titipan oligarki.

Bukan pasangan yang hanya mengandalkan popularitas atau mampu menyediakan logistik.

Di pilkada, pasangan semacam ini banyak terjadi. Setelah menang, kerjanya hanya bagi-bagi dan korupsi. Negara tersandera oleh popularitas dan modal mereka.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Di mata publik, pasangan yang siap kerja, juga memenuhi syarat elektabilitas dan berpeluang diterima oleh partai-partai Koalisi Perubahan adalah Khofifah.

Selain punya integritas, Khofifah punya pengalaman cukup panjang di Pemerintahan. Khofifah pernah menjadi menteri Sosial dan Gubernur Jawa Timur.

Mirip dengan Anies, menjadi Mendikbud dan Gubernur DKI. Keduanya tahu persoalan di pusat, dan memahami berbagai persoalan di daerah. Klop.***

Berita Terkait

Soal Kapan dan Siapa Sosok Menteri Kabinet Merah Putih yang Berpeluang Dicopot Prabowo, Ini Penjelasan Gerindra
Gusdurian Minta Usut Tuntas, Pagar Laut Bukti Pelanggaran Hukum Pihak Tertentu dan Pemerintah
Titiek Soeharto Ucapkan Selamat Ulang Tahun kepada Megawati dan Tutut Soeharto, HUTnya Sama
DPP Partai Bulan Bintang Periode 2025 – 2030 Dipimpin oleh Keponakan Yusril Ihza Mahendra
Sikap Politik PDIP Terhadap Pemerintahan Presiden Prabowo Diungkap oleh Sekjen Hasto Kristiyanto
Usai Ketua Umum Megawati Soekarnoputri Dituntut Mundur, Puan Maharani Ungkap Kondisi PDIP Terkini
Djarot Saiful Hidayat Ungkap Alasan PDI PerjuanganTak Undang Presiden Prabowo Subianto di Acara HUT
Usai Geledah Rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto KPK Sita Alat Bukti Surat Catatan dan Barang Bukti Elektronik
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 7 Februari 2025 - 09:09 WIB

Soal Kapan dan Siapa Sosok Menteri Kabinet Merah Putih yang Berpeluang Dicopot Prabowo, Ini Penjelasan Gerindra

Rabu, 29 Januari 2025 - 07:51 WIB

Gusdurian Minta Usut Tuntas, Pagar Laut Bukti Pelanggaran Hukum Pihak Tertentu dan Pemerintah

Sabtu, 25 Januari 2025 - 13:36 WIB

Titiek Soeharto Ucapkan Selamat Ulang Tahun kepada Megawati dan Tutut Soeharto, HUTnya Sama

Rabu, 15 Januari 2025 - 15:38 WIB

DPP Partai Bulan Bintang Periode 2025 – 2030 Dipimpin oleh Keponakan Yusril Ihza Mahendra

Senin, 13 Januari 2025 - 07:39 WIB

Sikap Politik PDIP Terhadap Pemerintahan Presiden Prabowo Diungkap oleh Sekjen Hasto Kristiyanto

Sabtu, 11 Januari 2025 - 13:10 WIB

Usai Ketua Umum Megawati Soekarnoputri Dituntut Mundur, Puan Maharani Ungkap Kondisi PDIP Terkini

Jumat, 10 Januari 2025 - 13:48 WIB

Djarot Saiful Hidayat Ungkap Alasan PDI PerjuanganTak Undang Presiden Prabowo Subianto di Acara HUT

Kamis, 9 Januari 2025 - 09:51 WIB

Usai Geledah Rumah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto KPK Sita Alat Bukti Surat Catatan dan Barang Bukti Elektronik

Berita Terbaru