FOKUS SIBER – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto akan mengadakan rapat untuk meninjau dampak dari kebijakan penaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Salah satu substansi rapat antara lain mengenai dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi yang dalam beberapa waktu terakhir terpantau naik signifikan.
“Jadi, kami lagi melihat, memonitor angka inflasi dan besok akan ada rapat inflasi.
Rapat koordinasi daerah dan pusat di Surabaya mengenai inflasi,” ujarnya kepada wartawan, Rabu 13 September 2022.
Baca Juga:
Turunkan Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kemendag Sebut Gerai Maritim Berperan
Sudah Menjadi Tersangka KPK, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Belum Dilakukan Penahanan
Pengumuman Pengurus Kadin Disebut Langgar Kesepakatan antara Arsjad Rasjid dengan Anindya Bakrie
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa hasil dalam rapat tersebut akan memerinci mengenai faktor inflasi dari masing-masing daerah.
Hal ini diharapkan agar pemerintah dapat segera mendapatkan antisipasi yang tepat dalam menanggulangi inflasi di daerah.
“Nah, besok kami akan beberkan apa faktor-faktor inflasi di masing-masing daerah sehingga kami bisa menjaga, ada dua yang bisa kami jaga yaitu inflasi bahan makanan dan inflasi dari transportasi,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah memperkirakan inflasi berpotensi naik sebesar 1,8 persen sebagai dampak dari pengalihan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) yang mulai diterapkan sejak Sabtu 3 September 2022.
Baca Juga:
Dorong Petani Tanam di Bulan Oktober 2024, Wamentan Sudaryono Pastikan Ketersediaan Pupuk Aman
Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo saat menyampaikan sambutannya pada acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang digelar pada Rabu 7 september 2022 di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta.
“Memang momok semua negara sekarang ini urusannya pertumbuhan ekonomi, growth-nya berapa dan inflasinya berapa.”
“Kita juga kemarin berhitung dengan detail berapa sih kira-kira karena penyesuaian subsidi BBM ini yang sudah kita umumkan minggu yang lalu akan berimbas pada inflasi? Hitungan dari menteri-menteri kemarin kira-kira akan naik di 1,8 persen,” ujarnya, Rabu 7 September 2022.***