KILASNEWS.COM – Sejumlah jemaah dari organisasi Islam Nahdlatul Aulia menggelar doa bersama atau istighosa di Stadion Madya, Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat.
Acara istighosah ini dipimpin oleh Ketua Umum Nahdtul Aulia, Kyai Haji Syeikh Hatibul Umam Wiranu.
Para jemaah berkumpul untuk berdoa secara bersama-sama, memohon keutuhan bangsa serta negara Indonesia menjelang Pemilu tahun 2024.
Mereka berharap agar pemilu berjalan lancar dan damai.
Baca Juga:
PKB Beri Tanggapan Usai KPK Geledah Rumah Dinas Kakak dari Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar
Komisioner BNSP, Prof Amilin, Menjadi Narasumber Dalam Workshop Pengembangan LSP Undip
Doa ini ditujukan untuk mendoakan bangsa Indonesia, serta meminta agar negara Indonesia tetap diberikan hidayah dan keselamatan bagi pemimpinnya serta seluruh rakyatnya.
Kyai Haji Syeikh Hatibul Umam Wiranu menekankan pentingnya solidaritas bangsa Indonesia dalam tradisi Islam, yang diwujudkan melalui istighosa.
Mantan Ketua Umum PBN NU, KH. Said Aqil Siroj, yang juga hadir dalam kegiatan istighosa, menjelaskan bahwa istighosa merupakan salah satu upaya untuk mempersatukan bangsa Indonesia.
Menurutnya, tanpa persatuan ini, masyarakat patut khawatir bahwa politik akan menjadi pemecah belah di antara mereka.
Baca Juga:
Pertarungan Bintang Dunia di BDMNTN-XL Jakarta, Jangan Lewatkan! Dapatkan Tiket Anda Sekarang
Ia berharap bahwa kegiatan istighosa ini dapat membawa keberkahan bagi bangsa dan negara Indonesia.
Sementara itu, di Kabupaten Pidi Aceh, Majelis Taklim Sirul Muftadin Aceh juga menggelar dzikir, doa, dan istighosah di gedung PCC.
Para jamaah, yang sebagian besar adalah kaum ibu-ibu dari berbagai daerah di Aceh, berkumpul untuk mendoakan agar Pemilu tahun 2024 berjalan lancar dan damai.
Mereka berharap agar dalam persaingan politik, tidak ada fitnah atau cacian di antara sesama warga negara.
Baca Juga:
Buronan Otoritas Pemerintah Filipina, Mantan Wali Kota Alice Guo Ditangkap di Kawasan Tangerang
Ulama karismatik Aceh, Tengku Nuru Zhri Yahya atau Walidnu, dan Walinangro Aceh, Malik Mahmud al-Haihaittar, juga turut berdoa bersama-sama dengan jemaah dan para pejabat Aceh.