Nasib Ibu Kota Nusantara dan Mimpi Presiden Jokowi di Tengah Resesi Global di Depan Mata

- Pewarta

Senin, 31 Oktober 2022 - 13:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden RI Joko Widodo. (Dok. setkab.go.id)

Presiden RI Joko Widodo. (Dok. setkab.go.id)

FOKUSSIBER.COM – Lama saya berpikir. Merenung. Tentang hati seorang Presiden. Jokowi. Seperti apa, perhatiannya sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan pada kondisi kelam.

Namun yang tergambarkan hanyalah keberpihakannya kepada pemilik modal, investor (Asing). Bahkan sangat terkesan keberpihakan “hanya” kepada dirinya sendiri.

Betapa tidak. Saat resesi ekonomi 2023 didepan mata. Krisis yang menghantui. Ancaman kebangkrutan. Kehidupan yang kelam. Akan diderita semua pihak. Dampak Covid.

Dampak perang Ukraina-Rusia yang berkepanjangan. Dampak perang dagang USA – RRC yang berlangsung sejak lama sampai sekarang.

Dampak krisis pangan global. Sudah diderita oleh rakyat Indonesia. Kenaikan BBM berdampak kenaikan harga semua kebutuhan.

Akibat PHK dan bangkrutnya UMKM sewaktu 2 tahun Covid. Belum sembuh benar.

Sekarang sudah terjadi lagi PHK ratusan ribu karyawan di berbagai Perusahaan padat karya.

Karena Order dibatalkan Buyer. Tidak ada lagi order baru dari Buyer. Kemampuan beli para Buyer drastis anjlog karena krisis ekonomi global.

Jokowi tetap “ngotot”. Apapun “caranya”. Tindakan Presiden Jokowi hanya satu, mewujudkan mimpi pribadinya. Pada akhir masa jabatannya HUT Proklamasi 2024 harus di IKN.

Tidak peduli apapun yang akan terjadi. Mengerogoti APBN yang sudah bolong-bolong. Pembayaran utang dengan utang lagi.

Sepertinya “tidak peduli” tentang krisis ekonomi yang melanda. Presiden Jokowi cukup berkata bahwa 2023 krisis terjadi. Indonesia akan kelam. Titik.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Anomali dari krisis kelam. Jokowi ternyata malah “menjual” secara obral dan “banting harga” penggunaan lahan dan pembangunan IKN .

Sangat terkesan Ibu Kota Nusantara tersebut kedepan akan “jadi jajahan” para pemilik modal dengan segala fasilitas yang sangat memanjakan dan menggiurkan bagi para Investor.

Segitunya Jokowi. Untuk mewujudkan mimpinya. Dalam kondisi “kelam” katanya. Tetap “Keukeuh” (Bahasa Sunda “bandel/ keras kepala”).

Ungkapan ini pernah disampaikan Setya Novanto (mantan Ketua DPR, mantan Ketua Golkar yang jadi pesakitan KPK) tentang sosok Jokowi.

Delapan tahun berkuasa Presiden Jokowi punya hobby “lempar-lempar” hadiah kepada rakyatnya. Sampai sekarang tidak pernah berubah.

Tidak ada orang terdekat yang mampu mencegahnya. Jokowi bagai “sinterklas” bagi-bagi amplop pada setiap kunjungannya.

Sebagai Presiden melibatkan dirinya kegiatan teknis secara langsung membagikan BLT. Bagi sebagian kalangan rakyat miskin. Presiden Jokowi itu baik.

Menghadapi “keadaan kelam” karena krisis ekonomi “tidak terlihat” empathy Jokowi terhadap penderitaan yang akan dihadapi rakyatnya.

Tugasnya sebagai kepala pemerintahan meningkatkan kesejahteraan sekurang-kurangnya menjaga agar kesejahteraan Negara dan rakyatnya secara menyeluruh tetap bisa bertahan dalam kondisi sulit.

Sepertinya abai. Padahal menurut para ekonom. Akibat krisis ekonomi, recovery cukup lama diperkirakan 5 tahunan.

Sebagai Presiden, Jokowi “belum pernah” menyampaikan “kiat-kiat” apa yang harus dipersiapkan dan dilakukan oleh rakyatnya.

Kiat kepada Kepala Rumah Tangga, para UMKM, para Pengusaha besar yang tengah melakukan PHK besar-besaran.

Kiat dari Presiden bagi para pejabat pusat dan daerah untuk menghadapi “kekelaman” tersebut. Presiden Jokowi lebih “asyik masyuk” sendiri untuk mewujudkan mimpi, beristana baru di IKN.

Tulisan ini sudah saya tulis dua hari yang lalu. Belum saya kirimkan ke media. Masih berpikir keras. Apa yang ada di benak Presiden.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Terutama menghadapi kelamnya kondisi ekonomi. Menunggu kiat dari Jokowi menghadapi kekelaman. Tidak ketemu. Memang tidak ada.

Sementara investor dimanjakan dengan berbagai kemudahan di IKN.

Pemerintah masih sempat menghapus subsidi. Menghilangkan BBM jenis premium. Konon lusa.

Awal November. Harga BBM akan dinaikan lagi. Harga-harga naik lagi. Rakyat semakin tercekik lagi.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Keberpihakan Presiden Jokowi “berlebih” kepada pemilik modal dan mimpinya. Tidak kepada rakyatnya. Bagi si miskin cukup disuap dengan BLT dan lemparan hadiah.

Mengenaskan. Eling pak Presiden. Waktu sudah hampir habis anda berkuasa. Kekelaman akan terjadi. Kata bapak presiden sendiri.

Oleh: Syafril Sjofyan, Pemerhati Kebijakan Publik, Sekjen FKP2B, Aktivis Pergerakan 77-78 ***

Berita Terkait

Sangat Membahayakan Warga Berpenghasilan Rendah, Prabowo Subianto Tegas Berantas Judi Online
Tak Bikin Birokrasi Ribet, Prabowo di Rapat Kabinet Minta Para Menteri Beri Pelayanan Terbaik untuk Rakyat
Tunjukkan Ketegasan yang Dinantikan Masyarakat RI, Penilaian Pengamat Soal Pidato Perdana Presiden Prabowo
Daftar Lengkap Menteri dan Pimpinan Lembaga, Presiden Prabowo Subianto Umumkan Kabinet Merah Putih
Rilispers.com Layani Publikasi Press Release di Portal Pers Daerah dari Pulau Sumatera Hingga Papua
Media Asing Majalah Time Ulas Kisah Persahabatan Presiden Terpilih Prabowo dan Presiden Jokowi
Turunkan Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kemendag Sebut Gerai Maritim Berperan
Sudah Menjadi Tersangka KPK, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Belum Dilakukan Penahanan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 29 Oktober 2024 - 09:57 WIB

Sangat Membahayakan Warga Berpenghasilan Rendah, Prabowo Subianto Tegas Berantas Judi Online

Kamis, 24 Oktober 2024 - 08:19 WIB

Tak Bikin Birokrasi Ribet, Prabowo di Rapat Kabinet Minta Para Menteri Beri Pelayanan Terbaik untuk Rakyat

Rabu, 23 Oktober 2024 - 11:00 WIB

Tunjukkan Ketegasan yang Dinantikan Masyarakat RI, Penilaian Pengamat Soal Pidato Perdana Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 - 08:54 WIB

Daftar Lengkap Menteri dan Pimpinan Lembaga, Presiden Prabowo Subianto Umumkan Kabinet Merah Putih

Rabu, 16 Oktober 2024 - 15:38 WIB

Rilispers.com Layani Publikasi Press Release di Portal Pers Daerah dari Pulau Sumatera Hingga Papua

Rabu, 16 Oktober 2024 - 10:57 WIB

Media Asing Majalah Time Ulas Kisah Persahabatan Presiden Terpilih Prabowo dan Presiden Jokowi

Rabu, 9 Oktober 2024 - 11:56 WIB

Turunkan Harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting, Kemendag Sebut Gerai Maritim Berperan

Rabu, 9 Oktober 2024 - 07:49 WIB

Sudah Menjadi Tersangka KPK, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor Belum Dilakukan Penahanan

Berita Terbaru