Penurunan Aktivitas Gempa Susulan Kabupaten Cianjur Pertanda Kondisi Aman Kembali

- Pewarta

Rabu, 23 November 2022 - 13:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gempa Bumi Kabupaten Cianjur. (Dok. BNPB)

Gempa Bumi Kabupaten Cianjur. (Dok. BNPB)

FOKUSSIBER.COM – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa penurunan frekuensi aktivitas gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat, menandakan kondisi akan kembali aman.

“Jadi memang terjadi peluruhan, itu sudah nyata, dan ini menjadi pertanda bahwa tidak lama lagi kondisi akan aman kembali,” ujar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam rapat dengan Komisi V DPR, di Jakarta, Selasa 22 November 2022.

Ia menyebutkan, tercatat pada pukul 16.00 WIB, terjadi sebanyak 140 kali gempa susulan dengan frekuensi kejadian yang menurun.

Update korban gempa Cianjur, klik di sini: Korban Gempa Cianjur Bertambah Jadi 284 Meninggal dan Bangunan Rusak Tembus 28 Ribu Unit

Ia menambahkan bahwa aktivitas magnitudo gempa susulan dari gempa utama magnitudo 5,6 Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (12/11) juga semakin melemah.

“Gempa susulan terbesar magnitudo 4,2 dan terkecil magnitudo 1,2,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa gempa dengan kekuatan magnitudo 1,2 sudah dapat dianalisis oleh BMKG, dan ini merupakan prestasi dalam memonitor gempa.

“Jadi magnitudo 1,2 mampu kita analisis adalah prestasi gemilang BMKG di dalam memonitor gempa karena banyaknya alat yang kita pasang, dan kita bisa memberi informasi sedetil-detilnya terkait dengan aktivitas gempa yang terjadi,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Daryono juga menyampaikan bahwa berdasarkan analisis mekanisme sumbernya, gempa di Cianjur memiliki patahan geser ke kiri.

“Ini mirip dengan karakteristik sesar Cimandiri, sehingga ini diduga sesar atau patahan Cimandiri, dan itu benar karena memang ini berada di zona sistem sesar tersebut,” katanya.

Ia menambahkan, bergeraknya sesar itu membuat robek tanah sekitar 20-30 kilometer di bawah permukaan tanah dan rekahannya mencapai 23 kilometer.

“Jadi memang ini akan memancarkan gelombang gempa yang sangat kuat tetapi dangkal,” katanya.

Kondisi itu, lanjut dia, membuat bangunan yang berada di episentrum gempa menjadi rusak. Di sisi lain, kondisi tanah yang lunak turut memperparah guncangan.

“Karena tanah lunak itu meresonansi getaran sehingga memperbesar guncangan itu, akhirnya kita bisa saksikan sendiri kerusakan bangunan dan korban jiwa jatuh juga cukup banyak,” katanya.

Daryono menambahkan, dampak gempa juga menyebabkan lereng menjadi tidak stabil yang dapat berakibat longsor, apalagi bila terjadi hujan.

“Bukit digoyang gempa, lereng dapat mengalami instabilitas, yang kita antisipasi ke depan adalah jika hujan deras, lereng yang sudah tidak stabil itu bisa longsor,” katanya.***

Berita Terkait

Soal Jumlah Penumpang Jet Pribadi yang Digunakan ke AS, Pihak Kaesang Pangarep Bantah Keterangan KPK
Sebanyak 81 Warga Kabupaten Bandung Alami Luka-luka, 491 Rumah Terdampak Gempa Berkekuatan M5,0
Komisioner BNSP, Prof Amilin, Menjadi Narasumber Dalam Workshop Pengembangan LSP Undip
Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik yang Pilih Sederhana dan Tolak Hidup Mewah, Inilah Profil Paus Fransiskus
Buronan Otoritas Pemerintah Filipina, Mantan Wali Kota Alice Guo Ditangkap di Kawasan Tangerang
Sekjen PSI Raja Juli Antoni Beri Penjelasan Soal Kabar Kaesang Pangarep Tak Diketahui Keberadaanya
Wawancara Presiden Jokowi Dituding Merupakan Gimmick atau Settingan, Pihak Istana Beri Tanggapan
Bahas Perkuatan Kemitraan, Prabowo Subianto Terima Kunjungan Komandan Koopsus AS
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 19 September 2024 - 10:59 WIB

Soal Jumlah Penumpang Jet Pribadi yang Digunakan ke AS, Pihak Kaesang Pangarep Bantah Keterangan KPK

Kamis, 19 September 2024 - 10:10 WIB

Sebanyak 81 Warga Kabupaten Bandung Alami Luka-luka, 491 Rumah Terdampak Gempa Berkekuatan M5,0

Kamis, 5 September 2024 - 16:04 WIB

Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik yang Pilih Sederhana dan Tolak Hidup Mewah, Inilah Profil Paus Fransiskus

Kamis, 5 September 2024 - 15:25 WIB

Buronan Otoritas Pemerintah Filipina, Mantan Wali Kota Alice Guo Ditangkap di Kawasan Tangerang

Kamis, 5 September 2024 - 11:18 WIB

Sekjen PSI Raja Juli Antoni Beri Penjelasan Soal Kabar Kaesang Pangarep Tak Diketahui Keberadaanya

Senin, 2 September 2024 - 07:45 WIB

Wawancara Presiden Jokowi Dituding Merupakan Gimmick atau Settingan, Pihak Istana Beri Tanggapan

Sabtu, 24 Agustus 2024 - 08:00 WIB

Bahas Perkuatan Kemitraan, Prabowo Subianto Terima Kunjungan Komandan Koopsus AS

Kamis, 22 Agustus 2024 - 11:53 WIB

Bawa Negara Jadi Otoritarian, Pembangkangan Konstitusi oleh Badan Legislasi DPR Tidak Bisa Ditoleransi

Berita Terbaru