FOKUS SIBER – Tokoh Front Pembela Islam (FPI) dan Koordinator Humas Persaudaraan Alumni 212 Novel Bamukmin menyatakan tidak mendukung deklarasi Capres NasDem.
“Kami tidak mendukung deklarasi NasDem, takut memecah belah ummat,” kata Novel Bamukmin yang juga Wakil Ketua Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), lewat keterangan tertulisnya, Selasa, 4 Oktober 2022.
Novel menyebutkan, dirinya pernah melaporkan kader NasDem yaitu Viktor Laiskodat (kini Gubernur NTT) dengan dugaan penistaan terhadap agama Islam.
“Kami dari Spirit 212 sampai 2 kali mendemo Mabes Polri dan DPP Partai NasDem terkait masalah ini,” ujarnya.
Baca Juga:
Termasuk Kapolda Gorontalo, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Angkat 10 Kapolda Baru
CSA Index Maret 2025 di Tengah Volatilitas Pasar: Pelaku Usaha Optimis Insentif Pemerintah Berdampak
Novel juga curiga NasDem diduga menjalin kerjasama dengan Partai Komunis Cina, termasuk televisinya karena selalu memframing berita berita FPI dengan hal anarkis berulang-ulang.
Yang bikin kesal, menurut Novel adalah pemenjaraan 7 orang para petinggi FPI termasuk Habib Rizieq Syihab dalam perkara Perayaan Maulid dan kasus RS UMI.
“Saya menduga Jaksa Agung yang kader NasDem yaitu Muhamad Prasetyo ikut terlibat dalam peristiwa pemenjaraan ulama,” katanya.
“Termasuk Habib Bahar Smith yang sudah beberapa kali tersangkut kriminalisasi”.
Baca Juga:
Komoditas yang Harus Diperhatikan Serius adalah Harga Minyak Goreng MinyaKita, Ramadan Kian Dekat
Soal Hubungan dengan SBY dan Jokowi, Prabowo Subianto: Saya Minta Masukan dari yang Berpengalaman
Bertemu Menlu Palestina, Sugiono Nyatakan Indonesia Menolak Relokasi Paksa Warga Palestina dari Gaza
“Juga para ulama yg saat ini bersidang seperti KH Farid Okbah, Zein Annajah dan Hanung Alhamad dan habaib yang lainnya,” ujarnya.
Dirinya meminta klarifikasi Surya Paloh terkait hal yang disampaikannya itu, terlebih kini NasDem tiba-tiba mendeklarasikan Anis Baswedan.
“Sehingga patut diduga ada agenda untuk mengadu domba dan memecah belah ummat Islam,” katanya.***